Sabtu, 28 November 2015

Daun Monokotil dan Dikotil

Pada umumnya daun dipelajari dengan mengamati irisan melintangnya, jaringan daun dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1.)epidermis, 2.) mesofil, 3.)berkas pembuluh. Epidermis tersusun dari satu lapisam sel yang biasanya tidak mengandung kloroplas. (Tjitrosomo, dkk 1990).

Daun adalah organ tubuh tanaman yang menentukan kelangsungan hidup suatu tanaman, karena di dalam daun terjadi proses photoshyntesis, respirasi, dan transpirasi. (Abidin, 1991).

Perbedaan yang signifikan antar daun monokotil dan dikotil adalah dalam hal distribusi urat daun atau vena (berkas fibrovaskular) pada dikotil sebuah vena utama biasanya di bagian tengah daun menyebar dalam pola silang menyilang rumit yang di kenal sebagai venasi jala. Pada monokotil terdapat pola teratur venasi pararel, dimana vena-vena yang mirip membujur secara pararel di sepanjang daun (Fried, 2006). 

Didasar daun dikotil terdapat tonjolan yang disebut daun penumpu atau stipula. Pasokan jaringan pembuluh bagi stipula diperoleh dari jalan daun. Terkadang stipula berwarna hijau dan berfungsi sebagai pelindung. Pada kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil, stipula tumbuh mengelilingi batang menjadi pelepah (Hidayat, 1995). 

Daun adalah organ-organ khusus yang mempunyai fungsi sebagai tempat proses fotosintesa. Dalam pengertian ini daun merupakan bagian tanaman yang menpunyai fungsi sangat penting karena semua fungsi yang lain yang tergantung pada daun secara langsung (Heddy, 1987). 

Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang terdapat pada batang. Perbedaannya batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas sedangkan daun  mempunyau pertumbuhan yang terbatas (Tjitrosomo,dkk. 1985).

Daun merupakan pabrik fotosintesis yang sebenarnya pada tumbuhan, irisan melintang melalui daun yang khas menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda, permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas (Kimball, 1983). 

Epidermis daun pada berbagai tumbuhan beragam dalam jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata, munculnya trikoma, dan adanya sel yang khusus. Karena struktur daun yang biasa pipih itu, dibedakan antara jaringan epidermis kedua permukaannya (Soediarto, 1982). 

Fotosintesis memerlukan chlorophyl dan chlorophyl biasanya terdapat dalam chlorophlast, karena sel-sel mesophyl ,mengandung chlorophlast,kita dapat memastikan bahwa mesophyl adalah jaringan tempat proses fotosintesis berlangsung (Soemarwoto,1990). Dalam perjalanannya dari daun , air di tarik dari xylem ke dinding sel mesofil, dimana air menguap ke dalam ruang antar daun. Saat melakukan transpirasi pada daun, resistensi utama di jalur difusi ke atmosfer, an anatomi daun yang mengatur transpirasi (Taiz, 2002). 

Stomata yaitu yang berarti lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang di kelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang di sebut sel penutup (Guard cell ), di mana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapt mengatur besarnya lubang-lubang yang ada di antaranya (Academia, 2015). 

Fungsi stomata adalah sebagai fotosintesis,transpirasi dan mencegah kehilangan air. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan dengan bantuan sinar matahari, karbondioksida, dan air. Transpirasi adalah proses penguapan air dari permukaan tanaman (Amazine, 2012). Stomata adalah struktur lubang yang amat kecil yang ada didalam kulit luar daun, juga sering di ketahui sebagai epidermis, Dalam perjalanannya dari daun , air di tarik dari xylem ke dinding sel mesofil, dimana air menguap ke dalam ruang antar daun (Eoearth, 2011). 

Stomata sebenarnya adalah sebuah ruang antar sel yang di bentuk oleh permukaan dinding sel, dua permukaan dinding sel, dan dua permukaan dinding sel penjaga (Wilson, 1957). Stomata biasa nya membuka atau mengisap pada siang hari, ketika aktif melakukan fotosintesis dan menutup pada malam hari. di mana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapt mengatur besarnya lubang-lubang yang ada di antaranya (Silverstain, 1974).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar