Akhlak menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa arab (اخلاق) jamak dari
kata خلق yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat.
Sedangkan menurut istilah; akhlak adalah daya kekuatan
jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada hakikatnya adalah sikap yang melekat
pada diri mausia, sehingga manusia dapat melakuakannnya tanpa berfikir
(spontan).
Di samping itu akhlak juga dikenal dengan istilah
moral dan etika. Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat
kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum
atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam
menentukan baik dan buruknya.
Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada Allah dapat
diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Sehingga akhlak kepada Allah dapat diartikan Segala
sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berfikir lagi (spontan)
yang memang seharusnya ada pada diri manusia (sebagai hamba) kepada Allah SWT.
(sebagai Kholiq).
Seorang muslim yang baik itu memang diharuskan
berakhlak yang baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia itu
diciptakan atas kehendak-Nya, sehingga alangkah baiknya kita bersikap santun
(berakhlak) kepada sang Kholliq sebagai rasa syukrur kita.
Menurut Kahar Mashyur , Sekurang-kurangnya
ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah. Yaitu:
Pertama, karena Allah-lah yang
mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan
keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di firmankan
oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :
yang artinya : (5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia
diciptakan?, (6). Dia tercipta dari air yang terpancar, (7). yang terpancar
dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera,
berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping
anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat,
an-Nahl ayat, 78.
yang Artinya: "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
Ketiga, karena Allah-lah yang telah
menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,
binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
yang Artinya (13)
"Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari
karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia menundukkan
untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13 ).
Keempat, Allah-lah yang telah memuliakan
manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan. Firman Allah dalam
surat Al-Israa' ayat, 70.
yang Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri
mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
- AKHLAK
SEORANG MUSLIM KEPADA ALLAH
Kita sebagai umat islam memang selayaknya harus
berakhlak baik kepada Allah karena Allah lah yang telah menyempurnakan kita
sebagai manusia yang sempurna. Untuk itu akhlak kepada Allah itu harus yang
baik-baik jangan akhlak yang buruk. Seperti kalau kita sedang diberi nikmat,
kita harus bersyukur kepada Allah.
Menurut pendapat Quraish
Shihab bahwa titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran
bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian
agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu
menjangkaunya.
Seorang yang berakhlak luhur adalah seorang yang mampu
berakhlak baik terhadap Allah ta’ala dan sesamanya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan,
حُسْن الْخُلُق قِسْمَانِ أَحَدهمَا
مَعَ اللَّه عَزَّ وَجَلَّ ، وَهُوَ أَنْ يَعْلَم أَنَّ كُلّ مَا يَكُون مِنْك
يُوجِب عُذْرًا ، وَكُلّ مَا
يَأْتِي مِنْ اللَّه يُوجِب شُكْرًا ، فَلَا تَزَال
شَاكِرًا لَهُ مُعْتَذِرًا إِلَيْهِ سَائِرًا إِلَيْهِ بَيْن مُطَالَعَة وَشُهُود
عَيْب نَفْسك وَأَعْمَالك .
وَالْقِسْم الثَّانِي : حُسْن
الْخُلُق مَعَ النَّاس .وَجَمَاعَة أَمْرَانِ : بَذْل الْمَعْرُوف قَوْلًا
وَفِعْلًا ، وَكَفّ الْأَذَى قَوْلًا وَفِعْلًا
Keluhuran akhlak itu terbagi dua. Yang Pertama, akhlak
yang baik kepada Allah, yaitu meyakini bahwa segala amalan yang anda kerjakan
mesti (mengandung kekurangan/ketidaksempurnaan) sehingga membutuhkan udzur
(dari-Nya) dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya harus disyukuri. Dengan
demikian, anda senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta maaf kepada-Nya
serta berjalan kepada-Nya sembari memperhatikan dan mengakui kekurangan diri
dan amalan anda. Kedua, akhlak yang baik terhadap sesama. kuncinya terdapat
dalam dua perkara, yaitu berbuat baik dan tidak mengganggu sesama dalam bentuk
perkataan dan perbuatan.
Adapun contoh Akhlak kepada Allah itu antara lain:
- Taqwa kepada Allah SWT.
Definisi taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti
segala Perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
- Cinta kepada Allah SWT.
Definisi cinta yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang
menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh
semangat dan rasa kasih sayang.3
- Ikhlas
Definisinya yaitu semata-mata mengharap ridlo Allah. Jadi segala apa yang
kita lakukan itu semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT.
- Khauf dan raja’
Khauf yaitu kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukaiyang akan
menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.5
Raja’ yaitu memautkan hati pada sesuatu yang disukai.
- Bersyukrur terhadap nikmat yang diberikan Allah
Syukur yaitu memuji sang pemberi nikmat atas kebaikan yang telah
dilakukannya. Syukurny seorang h amba berkisar atas tiga hal, yang jika
ketigany tidak berkumpul maka tidaklah dinamakann syukur. Tiga hal itu yaitu
mengakui nikmat dalam batin, membicaraknnya secara lahir, dan menjadikannya
sebagai sarana taat kepada Allah.
- Muraqobah
- Taubat
Taubat berarti kembali, yaitu kembali dari sesuatu yang buruk ke sesuatu
yang baik.
- Berbaik sangka kepada Allah SWT.
Maksudnya kita sebagai umat yang diciptakan oleh Allah, hendaknya
khusnudzon, jangan suudzon, karena apa yangakan diberikan oleh Allah itu pasti
bak bagi kita.
- Bertawakal kepada Allah SWT.
Bertawakal yaitu kita berserah diri kepada Allah. Setelah kita memohon
kepada Allah hendaknya kita berrusaha, bukan hanya diam diri untuk memenuhi
do’a kita. Itu yang dimaksud dengan tawakal.
- Senantiasa mengingat Allah SWT.
Salah satu akhlak yang baik kepada Allah yaitu kita selalu mengingat Allah
dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan susah maupun senang.
- Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.
Yaitu kita dianjurkan untuk melakukan Tadzabur Alam, memikirkan tentang
bagaimana kita diciptakan, dan lain-lain yang berkaitan dengan ciptaan Allah
yang lain, supaya kita dapat merasakan keagungan Allah SWT. Sehingga kita dapat
berakhlak yang baik kepada Allah.
- Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang baik hendaknya kita melakukan Amar ma’ruf,
- Menjauhi apa yang dilarang Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang baik hendaknya kita Nahi Munkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar